Filmin.store


,


Jakarta


– Belum lama ini, Oriental Circus Indonesia (OCI) mendapat perhatian besar karena adanya tuduhan tentang kemungkinan pengeksploitan serta pelanggaran HAM yang dialami oleh para pemainnya.

sirkus

mencuat.

OCI sudah menyangkal tudingan itu dan mengungkapkan niat mereka untuk mengambil tindakan hukum terhadap beberapa wakil dari mantan artis sirkus OCI yang melakukan penghujatan.

Kehadiran sirkus sebagai bentuk hiburan umum ditemui di berbagai negara. Namun, bagaimana asal-usul dan perkembangan pertunjukan sirkus sampai akhirnya populer secara global?


Mengenal Sejarah Sirkus

Sesuai yang umum dipahami, sirkus adalah jenis hiburan panggung yang telah dikenal sejak lama dan mempersembahkan aneka ragam atraksi termasuk acara perekrutan atletik, trik sihir, penampilan pelawak, peragaan binatang jinak, serta demonstrasi kepiawaian bahaya tinggi lainnya.

Tentu saja sirkus di Indonesia kurang populer dibandingkan dengan negeri-negera Barat, tapi masih menempati posisi khusus dalam industri hiburan, terlebih lagi sebagai bagian dari pertunjukan berkeliling yang sering kali muncul pada perayaan komunitas ataupun pesta pasar malam.

Sejumlah grup sirkus nasional seperti Oriental Circus Indonesia (OCI) sempat populer di zamannya dan kini tetap bertahan dengan melakukan penyesuaian untuk mengikuti kemajuan jaman, misalnya dengan membatasi pemakaian binatang dan lebih fokus pada bakat manusia dalam pentas mereka.

Dinukil dari laman

Britannica

Kata “sirkus” bermula dari istilah Latin “circus,” yang artinya adalah “lingkaran.” Istilah ini mengacu pada tempat penyelenggaraan acara dalam bentuk lingkaran yang umumnya dipergunakan. Asal-usul sirkus dapat ditilik kembali ke Zaman Roma Kuno, di mana area luas semacam Circus Maximus dimanfaatkan untuk menampilkan laga gladiators atau perlombaan kereta, walaupun tampilannya jauh berbeda, kedua jenis pergelaran tersebut mempunyai sejumlah unsur mirip dengan format sirkus kontemporer, termasuk penampilan binatang yang telah dilatih.

Di luar wilayah Roma, beberapa kebudayaan purba lainnya juga menampilkan atraksi-atraksi semacam itu. Misalnya di Mesir, akrobatik dan pameran keterampilan keseimbangan telah diperagakan sejak tahun 2500 SM; sedangkan di Yunani, ada tari talinya; dan di Tiongkok, para pembuat gerak mempesona kerajaan dinasti dengan penampilannya. Walaupun demikian, walaupun berbagai budaya ini memiliki unsur-unsur dari apa yang kita kenal sebagai sirkus hari ini, upaya untuk merangkul seluruh spektrum performa menjadi sebuah bentuk hiburan yang sistematis hanya dimulai pada abad kedelapan belas.

Pada saat yang sama, asal-usul sirkus kontemporer bermula di Inggris tahun 1768 melalui Philip Astley, sebelumnya adalah seorang perwira tinggi yang menyadari kalau mengendarai kuda dengan cara berdiri di atas punggung hewan tersebut membentuk sebuah lingkar dapat menciptakan kestabilan.

Tahun 1770, Astley menggabungkan pelawak, musisi, serta sejumlah hiburan tambahan ke dalam pertunjukan miliknya. Ini menjadi awalan bagi perkembangan sirkus kontemporer; Astley kerapkali disebut-sebut sebagai ‘ayah dari sirkus modern’, terlebih setelah dia menciptakan tempat sirkus yang berbentuk lingkar ini.

Sirkus telah berkembang dengan cepat di Eropa dan Amerika, bahkan sampai ke Rusia, negara ini menerima sepenuhnya konsep sirkus pada tahun 1773 karena adanya Charles Hughes. Sedangkan di Amerika Serikat, terdapat John Bill Ricketts yang memperkenalkan sirkus lengkap dengan ragam atraksinya seperti atlet ekstrem, penjinak kuda, dan komedian pada tahun 1793; ia juga dikenal sebagai penyelenggara acara hiburan multitalenta pertama di wilayah tersebut. Dengan berjalannya waktu, bentuk sirkus di AS beralih menuju model arena bertingkat tiga yang lebih luas, mendukung simultansi dari beberapa performa dalam satu kesempatan, selain itu mereka juga menciptakan sistem transportasi menggunakan rangkaian kereta uap guna memindahkan sirkus pergerakan ke berbagai lokasi perkotaan.

Seorang figur krusial dalam catatan sirkus adalah P.T. Barnum. Di penghujung abad kesembilan belas, Barnum bekerja sama dengan James A. Bailey untuk menghasilkan “Siaran Terhebat di Bumi”. Ini mendorong perkembangan industri sirkus menjadi sesuatu yang jauh lebih meriah dan menakjubkan, melibatkan penampilan unik seperti Jumbo, si gajah raksasa global.

Barnum mempersembahkannya sebagai sirkus yang menggunakan kereta api agar bisa lebih mudah dipindahkan dari satu kotapun ke kota lainnya. Kesuksesan luar biasa Barnum & Bailey mendorong pertumbuhan dan berkembangnva sirkus-sirkus lain di seantero dunia, salah satunya adalah pesaing terbesarnya yakni Ringling Brothers, yang dibentuk pada tahun tersebut yaitu 1884.

Secara umum, walaupun sirkus aslinya lebih populer di Eropa, sirkus Amerika justru menjadi pusat perhatian utama pada abad ke-19 berkat inovasi luar biasanya seperti menggunakan kereta untuk mobilitas serta menyuguhkan pertunjukkan bertaraf internasional dengan skala lebih besar dan ragam atraksi yang melimpah.

Di Eropa, meskipun
sirkus
Seringkali meskipun hanya menggunakan satu cincin, kinerjanya masih mendapat apresiasi besar. Sirkus terus menjadi salah satu jenis hiburan favorit sampai hari ini, mengalami banyak transformasi seiring berjalannya waktu yang menampilkan pergeseran dalam aspek sosial dan teknologi.


Nabiila Azzahra

bersumbang dalam penyusunan artikel ini.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *