DexaPembalap Ducati, Francesco Bagnaia, percaya dirinya mampu mengungguli Marc Marquez yang tampil sangat superior sampai putaran final MotoGP 2025.
Francesco Bagnaia sedang menikmati pengalaman unik sebagai pembalap tim pabrikan Ducati minimal sampai dirinya menyelesaikan empat balapan pertama.
Siswa favorit Valentino Rossi tersebut mengalami tekanan besar lantaran rekan satu timnya yakni Marc Marquez menunjukkan performa yang jauh lebih cemerlang dari dirinya.
Sebagai pemain baru, sang pembalap yang dikenal sebagai Baby Alien tersebut selalu menunjukkan performa superior dibandingkan dengan Bagnaia di segala sesi termasuk kualifikasi, latihan bebas, dan perlombaan utama.
Dari total delapan balapan yang telah dilakoni (sprint dan Grand Prix), Marquez sudah meraih tujuh kemenangan, sementara Bagnaia hanya sekali.
Hanya satu kali Bagnaia menang, yaitu di Grand Prix Amerika Serikat ketika ia merebut posisi Marquez yang sedang memimpin namun jatuh.
Deretan kekalahannya dari pemenang delapan gelar juara dunia tersebut memberikan tekanan khusus kepada Bagnaia yang lebih dahulu berseragam Ducati.
Juara dunia MotoGP untuk tahun 2022 dan 2023 tetap dipengaruhi oleh perasaan bersalah usai ia tidak berhasil memenangkan gelar tersebut di musim sebelumnya.
Bagnaia pun menganggap bahwa dampak dari kekalahan tersebut membuat Ducati berniat untuk membentuk lingkungan yang lebih variatif di pit dengan mendatangkan Marquez sebagai tandem barunya.
Bagnaia menyatakan bahwa dia yakin Ducati sebenarnya mendambakan hal ini terjadi, di musim lalu tim tersebut kehilangan gelar juara dunia akibat kesalahannya.
Dengan memiliki sepeda motosikal paling pantas dalam senarai pelari, menang 18 perlumbaan termasuk sprints tetapi tidak dapat menjadi juara dunia secara keseluruhan bermaksud ia adalah situasi yang mencurigakan.
Diriku iniorang yang diklaim sebagai pecundang meski senantiasa hadir guna mencapai keberhasilan.
Namun sebaliknya dari menyelesaikan, aku justru menghadapi kegagalan atau kendala ketika sedang tampil di depan, ” tambahnya, demikian dikutip Dexasambil dari halaman Motosan.
Meskipun merasa kurang percaya diri namun tidak tertekuk, Bagnaia tetap yakin bahwa dia dapat bersaing dengan pembalap dari Spanyol tersebut sampai akhir musim MotoGP 2025 di Valencia.
Bangaia mengatakan bahwa ia percaya mereka dapat berjuang dengan baik sampai ke Valencia.
“Penting bagi kami untuk berusaha menjawab tantangan dan kembali menjadi juara dunia setelah prestasi tahun lalu,” katanya sambil melanjutkan.
Tidak dapat disangkal bahwa Bagnaia merasa kurang percaya diri usai menyaksikan penampilan Marquez bersama tim pabrikan dari Italia itu.
Bagnaia mengatakan bahwa ia sadar musim ini akan menjadi sangat menantang dan sulit karena tantangan yang harus dihadapinya bersama Marc Marquez.
Bila aku memenangkan perlombaan tersebut, rasanya pasti amat menyenangkan, dan tentunya perlu untuk tetap konsisten dengan kerja kerasku seperti sekarang.
Marquez kemungkinan besar merupakan pembalap dengan sengihaja persaingan tertajub yang pernah saya hadapi sejauh ini.
Kami saat ini beroperasi dengan efektif sebagai satu unit tim dan sedang berupaya menemukan metode baru untuk berkembangkan diri kita semua selama akhir minggu.
Marquez sudah menyesuaikan diri secara ideal dengan taktik tim, dan suasana hatinya terus baik, malah menjadi lebih superior dengan metode ini.
“Saya belum pernah mengobrol dengan dia sebelum ini, dan saya merasa gembira karena akhirnya dapat bertemu dengannya serta menyaksikan betapa erat tali persahabatan kita,” katanya tambahan.