By admin
Dexa, MAGELANG –
Direktorat Reskrimum Polres Magelang sukses membongkar penyelundupan dan penyebaran obat terlarang kategori I tipe sabu yang memiliki bobot keseluruhan seberat 15,34 gram.
Revelasinya dimulai dari suatu operasi yang dilakukan di jalanan Blabak-Sawangan, menuju ke wilayah Desa Mungkit, Kabupaten Magelang.
Penggerebekan itu terjadi pada hari Kamis (17/4/2025) sekira pukul 18.30 WIB.
Kepala Polres Kota Magelang, Kombes Pol Herbin Sianipar, mengonfirmasi penahanan atas satu orang tersangka.
Tempat di mana SR yang juga dikenal sebagai Mamen merupakan penduduk dari Kelurahan Wates, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang.
Lelaki yang bekerja secara mandiri ini dianggap sebagai penjual obat terlarang dan sudah menjadi sasarannya bagi petugas polisi dalam operasi mereka.
Pada operasi tangkap tangan yang melibatkan kesaksian dari pejabat desa serta personil kepolisian, diamankan dua bungkus narkoba jenis sabu. Bahan terlarang tersebut dikemas dengan cara unik yaitu menggunakan plastik transparan berwarna biru lalu ditutupi oleh dedaunan pisang, sepertinya untuk membingungkan pihak lawan.
Jumlah total narkoba jenis sabu yang diamankan adalah 15,34 gram.
Bukan hanya itu saja, petugas kepolisian mengambil beberapa benda lainnya yang mendukung indikasi adanya tindakan pengedaran, antara lain 1 telepon genggam Infinix berwarna perak; sebuah timbangan elektronik, 1 rol perekat hitam, 1 tas pinggang berwarna hitam serta 1 sepeda motor Yamaha Mio dengan warna hitam.
Pelaku dikenakan pasal 114 bab (2) atau mungkin juga pasal 112 bab (2) dari Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 mengenai Narkotika.
Menghadapi sanksi mulai dari minimal 4 tahun sampai paling lama 12 tahun kurungan penjara, ditambah denda mencapai Rs8 miliar.
“Kasus ini menjadi peringatan keras bagi para pelaku kejahatan narkoba. Kami tidak akan memberi ruang sedikit pun untuk para pengedar dan pengguna,” terang Herbin.
Herbin pun meminta agar warga tetap waspada atas penyebaran narkoba dan langsung memberitahukan jika menjumpai perilaku yang mencurigakan.
“Partisipasi aktif dari masyarakat sangatlah krusial untuk melawan penyalahgunaan obat terlarang di sekitar kita,” tegasnya.
(*)