Jakarta, IDN Times –
Partai Amanat Nasional (PAN) mengumumkan bahwa mereka bersedia mendukung Presiden Prabowo Subianto untuk mencalonkan diri kembali sebagai presiden dalam pemilihan umum tahun 2029. Meskipun demikian, Prabowo memilih tidak memberikan komentar terkait pernyataan itu.
“Ahh, kita tangani itu nanti saja, ya. Mari bekerja terlebih dahulu demi rakyat,” kata Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta, pada hari Selasa, 22 April 2025.
1. Dukungan tersebut diwartakan oleh Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) secara langsung.
Sebelumnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyatakan dirinya bersedia mendukung Ketua Umum Partai Gerindra serta Presiden Prabowo Subianto untuk maju lagi sebagai calon presiden dalam Pilpres tahun 2024. Akan tetapi, Zulkifli jujur mengaku bahwa PAN berencana fokus mencari posisi wakil presiden atau cawapres.
“Yang terpenting itu, jika calon presiden mau maju, maka untuk calon wakil presiden mari kita diskusi dulu apakah setuju atau tidak, begitu,” ujar politisi yang biasa dipanggil Zulhas usai menghadiri halal bihalal DPP PAN di Jakarta pada hari Minggu, 20 April 2025.
2. Zulhas menyatakan PAN sebagai sekutu yang sejati bagi Gerindra
Zulhas juga menyatakan bahwa Gerindra adalah sekutu yang sungguh-sungguh bagi PAN. Dia berharap ikatan dengan Gerindra akan terus berlanjutan sampai tahun 2045.
“Bila PAN dan Gerindra adalah sekutu yang sejati, baru setelah 15 tahun kita akhirnya memenangi pertarungan ini,” katanya.
Zulhas bahkan menginginkan kolaborasi dengan Gerindra dapat berlanjut sampai tahun 2045.
“Saat berjuangan selama 15 tahun, maka teruslah bertarung hingga pembangunan mencapai fase lain sekitar 15 tahun ke depan menuju tahun 2037, bahkan mungkin hingga 2045 seperti yang disampaikan oleh Bpk. Mendes,” jelasnya.
3. Silakan kader PAN ikut berkompetisi
Zulhas dengan senang hati mendorong kadernya untuk berkompetisi dalam upaya merebut posisi calon wakil presiden di Pemilihan Presiden tahun 2029. Dia menekankan bahwa PAN adalah sebuah partai yang bersifat terbuka.
Oleh karena itu, ia memberikan izin kepada para menteri dari partai PAN untuk bersaing dengan tujuan mengejar posisi calon wakil presiden pada tahun 2024. Dia menjelaskan bahwa hal ini terjadi karena PAN secara jelas menyatakan dukungan mereka kepada Prabowo sebagai calon presiden.
“Beginilah kalau internal, jadi memang partai PAN sangat terbuka bagi kadernya dari manapun, termasuk para menteri yang memiliki niat untuk berkompetisi dalam Pilpres. Itu adalah posisinya PAN saat ini. Sedangkan tentang presiden, hal tersebut sudah pasti,” ungkap Zulhas.