Dexa

– JAKARTA – Cochrane Library -salah satu basis data medis di dunia, merilis temuannya terkait produk alternatif
rokok
.

Dalam hasil penelitian tersebut disebutkan bahwa produk tembakau alternatif seperti rokok elektronik merupakan cara yang sangat efisien bagi perokah untuk berpindah ke kebiasaan baru.

Alternatif produk yang terdiri atas rokok elektronik dan kantong nikotin diklaim tak mengandung zat kimia berbahaya yang sering jadi pemicu masalah kesehatan akibat merokok.

Hasil penelitian yang dirilis pada tanggal 29 Januari 2025 tersebut berdasar pada 90 riset ilmiah yang dijalankan mulai tahun 2021 sampai dengan Februari 2024. Penyelidikan ini mencakup lebih dari 29.044 orang perokok dewasa berasal dari sejumlah negera termasuk Amerika Serikat, Inggris, serta Italia.

Studi-studi tersebut membandingkan vape dengan metode berhenti merokok lainnya, seperti terapi penggantian nikotin atau varenicline, obat yang digunakan untuk membantu orang berhenti merokok.

Para peneliti juga mengamati bahwa dari setiap 100 individu yang menggunakan vape sebagai alat bantu untuk berhenti merokok, delapan sampai sepuluh orang akhirnya mampu berhenti merokok.

“Orang-orang lebih mungkin untuk meninggalkan kebiasaan merokok setidaknya selama enam bulan jika mereka menggunakan rokok elektronik yang memiliki kandungan nikotin daripada ketika mereka memakai terapi substitusi nikotin atau e-rokok tanpa nikotin,” demikian disebut dalam pernyataan dari para peneliti Lindson N, Butler AR, McRobbie H, Bullen C, Hajek P, serta orang lain.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Aliansi Vaper Indonesia (AVI) Wiratna Eko Indra Putra menjelaskan pentingnya edukasi dan sosialisasi tentang manfaat produk tembakau alternatif sebagai alat bantu untuk beralih dari kebiasaan merokok.

Maka dari itu, kesalahpahaman yang membanding-bandingkan risiko produk tersebut dengan tembakau yang telah dibakar harus diperbaiki lewat penelitian ilmiah bersama semua pihak berkepentingan.

“Sinergi di antara otoritas pengawas, para peneliti, serta kalangan petugas kesehatan amat dibutuhkan guna menyebarkan data yang adil dan jujur, dengan prioritas terhadap pemakai rokok dewasa yang mengalami kesulitan berhenti merokok, agar mereka dapat mengevaluasi pilihan beralih ke jenis produk yang dinilai lebih aman,” ungkap Wiratna dalam rilisnya, Rabu (23/4).

Wiratna menjelaskan informasi sesat tentang produk tembakau alternatif memicu ketidakpercayaan di kalangan perokok dewasa.

Dampaknya, perokok kesulitan mengakses alternatif lebih rendah risiko sebagai alat bantu berhenti merokok.

“Sementara itu, berdasarkan beberapa penelitian yang ada, walaupun rokok elektornik belum tentu tanpa resiko sama sekali, namun secara keseluruhan mereka masih jauh lebih rendah daripada rokok konvensional. Oleh karena itu, perubahan terlambat untuk beralih ke jenis produk tersebut malah dapat mencegah peluang dalam mereduksi efek negatif pada kesehatan,” ungkap Wiratna.

(mcr8/jpnn)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *