Dexa
– Serentetan kabar kejadian populer di jejaring sosial yang tercatat dengan baik dalam
berita viral terpopuler
, Rabu 23 April 2025.
Berita awal, klarifikasi dari pihak sekolah mengenai beredarnya video seorang guru yang memotong seragam murid di media sosial.
Terdapat pula laporan tentang kasus diduga penyunatan yang menimpa beberapa pelajar setelah mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Cianjur, Jawa Barat. Saat ini, hal tersebut sedang ditinjau oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
Berikutnya adalah informasi tentang alasan mengapa Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memiliki tunggakan pembayaran pajak untuk mobil Lexus senilai Rp 41.794.200.
Berikut adalah kabar yang sedang ramai dan paling populer saat ini,
Rabu (23/4/2025)
di Dexa.
1. Sebab Guru di Sragen Potong Seragam Murid Setelah Mendapatkan Persetujuan Orang Tua, Anak Tetap Diingatkan oleh Dinas Pendidikan
Berikut adalah klarifikasi dari pihak sekolah mengenai video yang beredar tentang guru memotong seragam murid.
Guru yang memotong seragam siswanya menjadi viral di media sosial.
Viral video yang menunjukkan pemasangan kembali seragam sekolah seorang siswi oleh seorang guru wanita di media sosial ternyata merupakan kejadian nyata yang berlangsung di sebuah Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Sekolah mengumumkan bahwa langkah itu sudah memperoleh persetujuan dari para orangtua murid.
Pihak sekolah melakukan klarifikasi pada pertemuan yang digelar di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen, Selasa (22/4/2025) sekitar jam 12:30 Waktu Indonesia Bagian Barat.
Urutan Kejadian dan Penjelasan dari Kepala Sekolah
Kepala Sekolah Sutardi menyatakan bahwa seragam siswanya yang bernama Ihsan, dari kelas 9, dipotong setelah upacara bendera pada hari Senin, tanggal 17 Februari 2025.
“Insiden tersebut telah mendapatkan persetujuan dan disetujui oleh orang tua. Bukan berarti kita secara sengaja mengambil keputusan tanpa sepengetahuan guruku. Sebaliknya, ini merupakan hasil komunikasi yang sudah dilakukan sejak lama,” terang Sutardi.
Dia menambahkan bahwa para murid itu sudah melanggar peraturan sebanyak 8 sampai 9 kali, dan pengurangan ukuran seragam adalah bagian dari persetujuan yang dibuat oleh pihak sekolah dengan orangtua sebagai hukumannya.
Baca selengkapnya
2. 78 Siswa Terdampak Racun dalam Menu MBG, Tim BGN Mencari Penyebab Insiden: Apakah Dari MBG Atau Tidak?
Kasus dugaan pengerucutan yang menimpa seorang pelajar setelah mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Cianjur, Jawa Barat saat ini sedang ditelaah oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
Saat ini BGN tengah menelusuri sumber dari dugaan kasus keracunan yang terjadi setelah mengonsumsi hidangan itu.
Diketahui bahwa ratusan murid dari MAN 1 Cianjur dan SMP PGRI 1 Cianjur mengalami keracunan.
BGN turut merasakan simpati atas kejadian itu.
“Kami juga mengekspresikan perasaan belas kasihan dan menginginkan agar semua pelajar bisa sembuh dengan cepat. Keamanan serta kesejahteraan para anak merupakan hal yang sangat penting bagi kita. Sekarang ini, kami tengah menjalankan investigasi untuk mencari tahu kemungkinan sumber keracunan, baik itu berasal dari MBG atau tidak,” ungkap Kepala BGN Dadan Hindayana saat memberikan klarifikasi pada jurnalis di Jakarta, hari Selasa (22/4/2025).
Dadan menyebut bahwa mereka belum bisa menegaskan apakah kejadian keracunan disebabkan oleh masakan dalam program pemerintah itu.
Kini, BGN tetap menantikan hasil penelitian dari lab yang sedang dikerjakan oleh tim guna mengidentifikasi sumber keracunannya.
Menurut laporannya, contoh MBG yang diproses pada hari Senin (21/04/2025) sudah dikirm ke Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan hasil diperkirakan akan tersedia dalam jangka waktu sekitar sepuluh hari kedepan.
Selanjutnya, sesuai dengan informasi dari wakil SPPG, masakan tersebut sudah mematuhi standar dan telah melalui tahap pengolahan seperti yang semestinya.
“Kami masih menantikan hasil Laboratorium Kesda Provinsi dari sampel yang telah kami kirim. Kami berencana untuk memperbarui informasi ini secepat mungkin setelah mendapatkan hasil laboratorium,” jelasnya dengan tegas.
Baca selengkapnya
3. Gubernur Dedi Mulyadi Mengaku Belum Melunasi Pajak Kendaraan Lexus Senilai Rp41 Juta Karena Masalah pada Plang Nomer: Tak Serasi
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dikenali karena gaya kerasnya yang selalu berpihak kepada masyarakat.
Baru-baru ini, Dedi Mulyadi menjadi pembicaraan lantaran dijumpai memiliki tunggakan pajak kendaraan bermotor.
Menurut unggahan dari salah satu profil media sosial, berdasarkan informasi resmi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hingga tanggal 19 April, kendaraan Lexus LX600 4×4 produksi tahun 2022 ini dicatat sebagai kepemilikan Dedi Mulyadi.
Harga mobil tersebut bisa mencapai Rp 1,9 miliar.
Hal yang menonjol, kendaraan Dedi Mulyadi ternyata masih belum membayar pajak.
Walaupun masa berlaku STNK Lexus tersebut masih sampai tanggal 19 Januari 2029, tetapi pembayaran pajak kendaraannya telah lewat dari tenggat waktu yaitu 19 Januari 2025.
Jumlah total yang perlu dibayar oleh Dedi Mulyadi adalah sebesar Rp 41.794.200.
Mendapati bahwa pajak mobilnya menjadi pembicaraan yang marak di masyarakat, Dedi Mulyadi mengatakan dengan sengaja tidak membayar pajak karena saat itu dalam tahap pengalihan dari Jakarta menuju Jawa Barat.
Singkatnya, Dedi Mulyadi enggan membayar pajak bagi penduduk Jakarta.
Dia berkeinginan untuk menunaikan kewajiban pembayaran pajak demi kemajuan masyarakat di Jawa Barat.
Baca selengkapnya
Informasi tambahan yang menarik bisa kamu temukan di Google News
Dexa