dexandra.online, Jawa Barat –
Pria itu merancang sebuah perampokan palsu untuk menipu istrinya karena kehabisan uang akibat bermain judi online.
Akhirnya kebohongannya sang pria dari Bandung itu ketahuan sampai dia harus berselisih dengan kepolisan.
Pria yang bernama Dinar itu terpaksa mengaku bahwa dia telah menyusun rekayasa untuk perampokan tersebut.
Meskipun Dinar sudah mengaku kepada polisi menjadi korban begal di daerah Cangkorah, wilayah perbatasan antara Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan Kota Cimahi pada Rabu (16/4/2025).
Tampaknya polisi telah mendeteksi sesuatu yang aneh saat Dinar memberi kesaksian tentang pengalamannya sebagai korban pencopetan.
Selain itu, usai melakukan investigasi, tidak terdapat seorangpun saksi yang menyaksikan peristiwa pemerasan tersebut.
We dig for information, conduct investigations but at the scene not even a single eyewitness was found.
“Sesudah itu kita telusuri lebih jauh kepada orang tersebut dan akhirnya dia mengakui bahwa ia sudah berkelit tentang insiden perampokan yang dihadapinya,” ungkap Kapolres Cimahi AKBP Niko Nurallah Adi Putra, seperti dikutip Tribun Jabar, Rabu (23/4/2025).
Menurut laporan kepolisian, Dinar menyebutkan bahwa dia dengan sengaja merancang sebuah perampokan palsu untuk menipu istrinya.
Ternyata, dia telah merogok uang senilai Rp6 juta milik istrinya demi bermain judi online (judol).
Maka dana tersebut sebenarnya dimintakan istri sang pria untuk pengambilan, namun justru digunakannya dalam perjudian daring.
“Nyaunya sudah habis dan dia kesulitan menemukan alasan kemana saja uang itu. Terakhir, dia membuat cerita bahwa dirinya adalah korban perampokan,” terangkan Niko.
Niko tidak menyangkal bahwa cerita perampokan yang dirancang Dinar sempat menjadi trending di media sosial.
Kepolisian juga telah mengharapkan Dinar untuk menyusun penjelasan agar dapat menyelesaikan situasi tentang tindakan penggelapan palsu itu.
“Kemarin malam kita telah memanggillah dia, dan kita cek juga. Terakhir, kita minta orang tersebut meresmikan klaim videonya tentang kebohongannya yang ditujukan untuk menyembunyikan kesalahannya, hal ini akhirnya menciptakan ketidaknyamanan di kalangan masyarakat,” jelas Niko.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kasus perampokkan yang melanda KBB menjadi buah bibir di platform-media sosial.
Korbannya sedang menyetir mobil ketika ditindih, kemudian diblokir dan dipaksa turun dari dalam kendaraannya oleh dua individu yang berada di atas sepeda motor.
Kejadian pemerkosaan tersebut dilaporkan terjadi di Cangkorah, yang merupakan area perbatasan antara KBB dan Kota Cimahi.
“Betul, kami menerima laporan tentang adanya indikasi pengambilan paksa barang dengan ancaman kekerasan yang terjadi di wilayah Cangkorah, tepatnya pada batas antara Batujajar dan Cimahi, kejadian itu berlangsung pada hari Rabu minggu lalu,” ujar Kasi Humas Polres Cimahi, Iptu Gofur Supangkat, lewat panggilan telpon, Senin (21/4/2025).
Kepolisian terus melaksanakan serangkaian investigasi untuk mengetahui detail kejadian tersebut di mana beberapa orang saksi telah diperiksa.
Berdasarkan laporan awal, para korban menyatakan bahwa mereka diserang dan dirampok di tempat tersebut ketika jalan masih sunyi.
“Informasinya seperti itu, di Jalan Cangkorah, kendaraan korban dipepet oleh dua orang naik sepeda motor.”
Penderitaan korban berlanjut dengan cara menariknya keluar secara paksa dan menghantamkan kepalanya dengan kayu.
“Kemudian dua pelaku membawa tas berisi uang milik korban dan melarilan diri,” ujar Gofur.
Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui secara utuh benang merah adanya dugaan aksi begal tersebut.
Gofur mengatakan, ‘Nantikan pembaruan kami, ini masih dalam pengembangan,’
Artikel ini sudah dipublikasikan di
Tribunnews.com