Pramugari Bongkar Trik Pencuri Berkedok Penumpang Pesawat



dexandra.online


,


Jakarta


– Pramugarinya mengingatkan wisatawan untuk tetap waspada ketika berada di area bandara.
pesawat
Karena itu, banyak perampok atau pencopet yang berpura-pura menjadi penumpang untuk melakukan tindakannya di bandara serta pesawat.

Barbara Bacilieri, pramugari
penerbangan
Maskapai penerbangan murah dari Spanyol bernama Vueling, menjelaskan tentang cara para perampok mencuri dari penumpang serta toko bebas Bea Cukai. Maskapai ini juga memberikan saran kepada penumpang agar bisa mencegah diri menjadi korban.

Bacilleri memposting sejumlah video yang sudah disaksikan oleh lebih dari 2 juta orang di TikTok. Dia menjelaskan bahwa bandara bekerja layaknya sebuah kota miniatur, dengan aktivitas ilegal juga dapat terjadi setiap harinya; namun perbedaannya adalah tindakan tersebut cenderung tidak mudah untuk diamati atau dicegat, demikian ia ungkapkan pada kurang lebih lima juta pendengarnya, sesuai laporan.
New York Post
.

Dia menyebutkan bahwa para perampok dengan sengaja membeli karcis untuk dapat bebas masuk.
bandara
Beberapa beroperasi di toko-toko bebas bea bandara, tanpa perlu menaiki pesawat.

“Mereka menyelesaikan proses pengamanan, memasuki pintu keberangkatan, kemudian mencuri dari para penumpang atau toko bebas bea, setelah itu mereka lenyap sebelum pesawat lepas landing,” jelasnya.

Dia menyebutkan bahwa sebagian besar perampok tersebut merupakan tersangka ulangan, terlihat oleh kamera, dan telah diekspos di Instagram atau TikTok, namun mereka masih dapat melanjutkan kegiatan mereka dengan cara penumpang reguler. Meskipun bandara memiliki sistem keamanan yang kuat, para pembobol itu jarang mendapatkan hukuman yang setimpal. “Tidak ada pencegahannya. Tindakan lanjutan juga tidak dilakukan.”

Mencuri Data Penumpang

Barang yang diambil oleh para pembohong tersebut tidak harus benda material saja. Mereka sering kali juga menyerobot data dari telepon genggam maupun kartu kredit korban mereka. Bisa jadi dengan menyusup ke dalam sistem untuk mendapatkan rincian perbankan serta info sensitif lainya melalui port pengisian daya USB di bandara.

Sejumlah perampok di bandara justru memanfaatkan pemindaian Near Field Communication (NFC) guna menyalin informasi dari kartu kredit para penumpang saat mereka berlalu. Penyelundupan kartu seperti itu biasanya tidak terdeteksi sampai beberapa hari setelahnya, baru diketahui oleh pemegang kartu saat menyaksikan aktivitas keuangan aneh, umumnya di luar negeri.

Pencurian di Pesawat

Tidak hanya di bandara, pencurian juga umum terjadi pada pesawat selama penerbangan. Menurut Bacilieri, para pelaku mencoba masuk ke pesawat, memanfaatkan saat cahaya meredup ketika penumpang mulai tidur, kemudian dengan hati-hati membuka rak penyimpanan bagasi, unzip tas, dan menyelinap mengambil benda-benda bernilai tinggi seperti perhiasan, uang tunai, serta gadget elektronik. “Saya telah menyaksikan hal ini sendiri. Saya pun sudah melaporinya. Namun faktanya, tanpa adanya sistem pengawasan video di dalam pesawat, biasanya kita kurang memiliki bukti untuk bertindak.”

Bacilleri menyebutkan bahwa para penumpang dapat mencegah diri mereka sendiri dari kejadian tersebut. Terdapat beberapa cara yang bisa diterapkan. Yang pertama, hindari meninggalkan tas, gadget elektronik, ataupun benda bernilai tinggi lainnya tanpa ada pengawasan saat sedang di area bandara.

Agar terlindung dari ancaman cybercrime, Bacilieri mengasihkan saran supaya para penumpang bawa power bank atau adaptor isi ulang USB pribadi mereka serta gunakan dompet khusus yang bisa mentutup identifikasi frekuensi radio demi mencegah pencurian data dari mikrochip pada kartu kredit oleh orang jahat.

Dia juga merekomendasikan agar menyimpan tasmu dengan aman bahkan ketika berada di dalam pesawat. Berhati-hatilah pula terhadap individu tak dikenal yang sangat bersikap akrab, baik itu di area terminal ataupun didalam kokpit pesawat. Dia menambahkan, “Apabila sesuatu tampak mencurigakan, langsung saja kabari petugas kami.”

Pencopetan bagasi penumpang pada pesawat mengalami kenaikan selama beberapa tahun belakangan ini. Biro Keamanan Hong Kong sebagaimana dilaporkan
The Standard
mengungkapkan adanya 169 kasus yang direkam mulai Januari sampai Oktober tahun 2024. Angka tersebut naik dibandingkan dengan 92 kejadian curas di tahun 2023 dan lebih tinggi daripada 147 peristiwa pada tahun 2019.

Berdasarkan informasi dari Hong Kong, kira-kira 70% kejadian pencurian tercatat dalam penerbangan berjarak dekat yang berasal dari Asia Tenggara, di mana negara-negara asalnya meliputi Malaysia, Thailand, India, dan Vietnam. Sedangkan sisanya datang dari Cina, Jepang, dan Korea Selatan.

NY Post | Standar HK Pilihan Editor:صند
Wisatawan Diketahui di Bandar Udara Singapore Setelah Mencuri Semprotan Berharga Sebesar 13 Juta Rupiah

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *