geopolitikaidn
— Performa buruk Gilson Costa bersama Persebaya Surabaya membuat posisinya terancam digantikan musim depan. Dari 22 laga yang dijalani, gelandang asing itu belum menyumbangkan satu pun gol maupun assist.
Catatan minor tersebut menjadi alasan kuat manajemen Green Force dikabarkan bakal mendepaknya usai Liga 1 musim ini. Terlebih, tekanan dari Bonek Mania terus menguat untuk segera mendepak sang pemain.
Persebaya Surabaya pun mulai menyusun rencana transfer, termasuk mendatangkan sosok gelandang baru sebagai pengganti Gilson Costa.
Tiga nama mencuat sebagai kandidat kuat, dua pemain asing dan satu pemain lokal yang tak asing bagi Bonek.
Nama pertama yang santer disebut bakal mengisi posisi Costa adalah gelandang Madura United, Jordy Wehrmann.
Pemain kelahiran Den Haag, Belanda, itu kabarnya masuk radar Persebaya Surabaya untuk Liga 1 Indonesia 2025/2026.
Kabar ketertarikan Green Force terhadap Wehrmann dibocorkan oleh akun @transfernews_ft1 pada 15 April 2025.
“Persebaya Surabaya kabarnya tertarik mendatangkan gelandang tengah keturunan Indonesia yakni Jordy Wehrmann (26) untuk Liga 1 musim 2025/2026,” tulis @transfernews_ft1, Selasa (15/4/2025).
Wehrmann disebut-sebut sebagai target utama setelah kontraknya bersama Madura United akan berakhir pada akhir musim ini.
Peluang Persebaya Surabaya mendapatkan Wehrmann terbuka lebar karena ia akan berstatus bebas transfer. Selain itu, ia adalah tipe gelandang bertahan yang dibutuhkan untuk mengisi kekosongan peran Gilson Costa.
Namun, bukan perkara mudah untuk menggaet pemain berusia 26 tahun ini. Wehrmann juga dilaporkan diminati oleh sejumlah klub Liga 1 lainnya yang siap menyodorkan tawaran lebih tinggi.
Wehrmann memiliki profil lengkap sebagai gelandang modern dengan kemampuan bertahan sekaligus mengatur tempo permainan.
Dengan tinggi badan 1,80 meter dan kaki dominan kanan, ia punya mobilitas dan visi bermain mumpuni.
Nama kedua yang masuk dalam daftar belanja Persebaya Surabaya adalah Boubakary Diarra dari PSIS Semarang. Gelandang bertahan asal Prancis-Mali itu menjadi sosok penting di lini tengah Mahesa Jenar musim ini.
Namun situasi internal PSIS yang sedang tidak stabil membuka peluang hengkangnya Diarra. Isu telat gaji dan potensi degradasi membuatnya dilirik beberapa klub termasuk Persebaya Surabaya.
Diarra dikabarkan tengah menjadi incaran klub dari Jawa Timur, sebagaimana disampaikan oleh akun @serdadumerahputih_1945 beberapa waktu lalu di awal bulan April.
“Gelandang box-to-box dari PSIS Semarang bernama Boubakary Diarra dilaporkan menjadi incaran klub asli Jawa Timur,” demikian tulis @serdadumerahputih_1945 pada hari Jumat (4/4/2025).
Persebaya Surabaya serta Persik Kediri adalah kedua klub yang memiliki peluang besar untuk mendapatkan tanda tangannya.
Dibandingkan Persik, kans Persebaya Surabaya lebih besar karena secara historis lebih stabil secara finansial dan prestasi. Apalagi, Diarra disebut memiliki kontrak hingga 2026 yang bisa ditebus oleh klub peminat dengan nilai yang tepat.
Pemain gelandang yang telah menginjak usia 30 tahun ini memiliki kelebihan sebagai pemain box-to-box dengan keterampilan menyerang dan bertahan yang setara.
Dengan tinggi badan 1,87 meter serta memiliki pengalaman di Eropa, hal ini dapat meningkatkan kualitas Green Force.
Nama ketiga justru datang dari pemain lokal yang sangat lekat dengan sejarah Persebaya Surabaya. Ia adalah Rachmat Irianto, mantan kapten Persebaya Surabaya yang kini berseragam Persib Bandung.
Berita tentang kekembaliannya Irianto berasal dari akun @ownerwakanda yang mengindikasikan bahwa perundingan saat ini tengah berlangsung diurus oleh manajemen Persebaya Surabaya.
“Negosiasi: Persebaya Surabaya dikabarkan akan memulangkan dua pemain lokalnya yaitu Rachmat Irianto dan Koko Ari di bursa transfer awal musim 2025/26 ini.
Sementara itu kontrak Rachmat Irianto sudah berakhir bulan Maret lalu dan saat ini mengalami cedera yang cukup lama.
Disisi lain Persebaya juga ingin membawa Koko Ari di musim panas ini yang sebelumnya sempat juga ingin membawa pulang namun masih memiliki kontrak dengan Madura United,” tulis @ownerwakanda, Selasa (13/5/2025).
Bahkan disebutkan nama Koko Ari juga masuk dalam rencana pemulangan pemain lama.
Rachmat Irianto merupakan bagian penting dari skuad Persebaya Surabaya yang menjuarai Liga 2 2017 dan kembali ke kasta tertinggi. Ia sempat bertahan lima musim sebelum hijrah ke Persib Bandung pada 2022 dan meraih dua trofi Liga 1.
Kini, kontraknya di Persib diperkirakan telah berakhir sejak Maret 2025 meski memiliki opsi sampai Juni 2025. Kondisi ini memungkinkan Persebaya Surabaya membawanya pulang secara gratis jika kesepakatan tercapai.
Walaupun sedang menghadapi cedera yang cukup parah, Irianto masih menjadi pilihan menjanjikan berkat jam terbangnya. Karakteristiknya dipercaya dapat memainkan peran sebagai ketua tim di dalam ruangan ganti dan telah menerima sambutan hangat sepenuhnya dari para Bonek.
Tiga pemain ini dipercaya mampu meremplace posisi Gilson Costa yang belum memenuhi harapan musim ini.
Manuver cepat diperlukan oleh pengelola Persebaya Surabaya supaya tidak tertinggal dari tim-tim lain dalam persaingan untuk mendapatkan para pemainnya.
Apabila sukses merekrut salah satunya, Persebaya Surabaya memiliki peluang bagus untuk meningkatkan kinerja di musim depan.
Selain itu, ketiga pemain tersebut memiliki kepribadian kuat yang dapat menginspirasi semangat pertempuran Green Force di area tengah lapangan.
Sekarang pilihan terletak pada tim manajerial, apakah mereka akan memilih penggawa senior dari Eropa layaknya Wehrmann, tenaga serta kemampuan pertarungan udara sekelas Diarra, atau malah membawa kembali si legenda hidup, Rachmat Irianto.
Tentu saja, musim mendatang tidak akan ada tempat untuk pemain gelandang biasa-biasa saja di tim Persebaya Surabaya.