.dexandra.online.CO.ID, JAKARTA – Wanita dengan nama lengkap Iffet Veceha Sidharta merupakan individu yang dipenuhi cinta serta pesona. Dia diakui sebagai Bunda Iffet oleh anggota Slank, band rock dari Gang Potlot Jakarta.
Ibu dari pemain drum grup musik Slank, Bimo Setiawan Almachzumi (Bimbim), sudah kembali kepada Tuhan Yang Maha Esa di Jakarta pada hari Sabtu (26/4/2025) pukul 22:42 WIB.
Almarhomah menghembuskan nafas terkahir pada umur 87 tahun, meninggalkan Bimbim serta kakak perempuannya Adrian Sidharta, bersama dengan dua saudara laki-lakinya yang lain yaitu Dianto Yusuf Sidharta dan Laila Sidharta.
Perempuan yang lahir pada tanggal 12 Agustus 1937 ini terkenal tidak hanya sebagai ibu dari Bimbim, tetapi juga sebagai orang penting dibalik pembebasan ketagihan narkoba oleh Bimbim, Kaka, dan Ivanka. Selain itu, dia merupakan tokoh utama yang selalu memberikan dukungan serta berpengaruh besar terhadap jalannya karier Slank dalam menciptakan sejarah musik rock dan blues di Indonesia.
Pada tanggal 8 Februari 2000 di Studio Plot Lot 14, Slank mencatat sejarah dengan rilis “Kebulatan Tekad: Bersih Narkoba”. Pengaruh Bunda Iffet tidak dapat dilepaskan dari perannya dalam memotivasi tiga anggota Slank untuk menjalani rehabilitasi.
Menurut data dari website resmi Slank, Bimbim, Kaka, dan Ivanka sempat menghadapi masalah dengan ketergantungan narkoba, sedangkan Abdee serta Ridho tak pernah menggunakan ataupun menjadi kecanduannya. Setelah kurang lebih delapan tahun terlibat dengan penggunaan zat-zat terlarang tersebut, mereka bertiga memilih untuk berhenti demi menyongsong awal milenium baru dan debut internasional grup musik ini.
Proses pemulihan mencakup terapi dengan ramuan Cina dari dokter (sinshe) Teguh Wijaya selama kurang lebih sepuluh hari. Saat mengalami fase ketergantungan pada obat-obatan secara parah, mereka ditempatkan di bawah pantauan ketat oleh Bunda Iffet selama bertahun-tahun, dimana tidak ada interaksi luar, manajemen finansial dilakukan sendiri dan harus tetap tinggal di dalam rumah tanpa adanya pendampingan.
Ibu Iffet mengatakan bahwa proses pemulihan dari ketagihan obat terlarang tak cuma ditentukan oleh perawatan medis saja, tapi juga membutuhkan bantuan serta perhatian besar dari keluarga dan lingkungan sekitar.
Ibu Iffet tidak pernah putus asa. Kekuatan keyakinannya terlihat melalui dukungannya pada jalur musikal Bimbim serta kawan-kawannya.
Dalam menghadapi beragam rintangan dan perubahan yang terjadi dalam petualangan Slank, Bunda Iffet senantiasa menjadi tiang penopang, menyediakan dukungan emosional serta semangat yang tidak ternilai.
Ibu Iffet telah menjadi elemen integral dalam perkembangan grup musik tersebut. Dia biasanya muncul pada peluang-peluang bermacam-macam, mulai dari pertunjukan besar-besaran sampai momen-momen krusial lainnya. Kedatangannya senantiasa menghadirkan energi positif serta keramahtamahan, menyebabkan atmosfer persaudaraan yang kuat di tengah-tengah Grup Slank.
Bermacam-macamm cerita menunjukkan pentingnya peran Bunda Iffet dalam kisah hidup Slank. Dia merupakan sumber pelampiasan emosi, nasional akurat, serta figur yang senantiasa memotivasi mereka.
Bantuannya bukan cuma bersifat emosional, tapi juga nyata. Ia dengan senang hati turun tangan untuk menyediakan perhatian dan dukungan dalam beragam masalah kompleks yang dijumpai anggota Slank.
Kejujuran serta kesungguhan Bunda Iffet dalam membantu Slank telah menjadikan dirinya disayangi dan dipuja oleh semua pihak yang berpartisipasi di bidang musik Indonesia, tak terkecuali para penggemar Slank yang fanatik.
Musisi senior, junior, penyelenggara acara, serta tim teknis merasakan dampak positif dari kepribadian beliau yang rendah hati dan akrab. Dia sama sekali tidak mengenal istilah diskriminasi dan selalu menerima setiap orang dengan sambutan senyuman hangatnya.
Perginya Bunda Iffet pasti menimbulkan kesedihan yang mendalam untuk Bimbim. Ikatan antara mereka sebagai ibu dan anak sungguh sangat erat dan dipenuhi dengan cinta kasih. Bimbim kerap kali menyatakan bahwa pengaruh sang bunda amat besarnya dalam pembentukan karakter dan jalannya karier, selain juga memberikan dukungan moral tanpa henti. Hal ini pun dialami oleh Kaka, Ridho, Ivanka, dan Abdee.
Sepanjang hayatnya, Bunda Iffet dikenal sebagai orang yang rendah hati dan sederhana. Yang meninggal dunia itu tak pernah terpesona oleh ketenaran atau pencapaian putera-puteranya. Untuknya, keceriaan tertinggi adalah menyaksikan anak-anaknya berhasil dalam bidang musik serta selalu kompak sebagai satu famili, entah di dalam rumah ataupun saat tampil di hadapan umum.
Walau bukan seorang musisi, cintanya Bunda Iffet pada dunia musik, terutama lagu-lagu rock dan blues dari grup Band Slank, sungguh mendalam. Dia adalah salah satu penggemarnya yang paling gigih, senantiasa menyemangati serta membantu tiap proyek yang dikerjakan tim favoritnya ini. Kehadirannya sendiri mendorong anggota lain untuk tetap menciptakan karya-karya hebat demi memanjakan para fans Slank sekalian.
Ingatan tentang Bunda Iffet akan tetap abadi di hati keluarganya, teman-temannya, serta jutaan fans Slank (Slanker) seantero Nusantara. Keramahtamahan senyuman dan kejujuran hatinya bersinar-bersenin dengan gairah tanpa henti bak penerangi inspirasi untuk generasi banyak orang.
Bunda Iffet akan dikuburkan di TPU Karet Bivak pada hari Minggu, 27 April.
Anggota kelompok besar Slank beserta seluruh kerabat akan datang untuk menemaninya dalam penguburan terakhirnya di samping almarhum suaminya, Sidharta Manghoeroedin Soemarno, yang sudah meninggal dunia sebelumnya pada tanggal 4 Maret 2024.
Bunda Iffet mengantongi pernikahan dengan anak laki-laki Gubernur DKI Jakarta, Soemarno Sosroatmodjo, yang berlangsung antara tahun 1960 sampai 1964 serta periode 1965 hingga 1966. Mereka resmi menjadi suami istri di tanggal 8 Januari 1961.
Berikutnya, dia menjadi figur ibu yang selalu mendukung Bimbim, merawat keponakannya bernama Akhadi Wira Satriaji (yang biasa dipanggil Kaka). Dia juga tetap setia sebagai elemen krusial dari band rock Slank dan berkontribusi pada perkembangan industri musik tanah air.
Sampai jumpa lagi, Bunda Iffet. Kebaikanmu dan kasih sayangmu akan kekal terpatri dalam jiwa dan rongga hati.