dexandra.online




Batasan yang halus ada di antara fokus pada rincian dan menggemborkan masalah dengan cara yang tidak sebanding.

Mereka seolah memandang butiran debu kecil lalu menyamakannya dengan ribuan pasir dalam satu sandaran besar. Tetapi kenapakah demikian? Ilmu psikologi memberikan berbagai penjelasan yang menarik tentang fenomena tersebut.

Ada beberapa sifat yang cenderung dimiliki oleh orang-orang ini, yang mendorong mereka untuk bereaksi seperti ini.

Pada artikel ini, dexandra.online mengutip dari situs Hack Spirit pada hari Minggu (20/4). Mereka menyebutkan tujuh karakteristik orang-orang yang selalu mementingkan dan membesar-besarkan persoalan sepele.

Anda akan mendapatkan gambaran tentang cara berfikir mereka serta kemungkinan untuk mengetahui bagaimana mengatasi situasi secara lebih efektif.


1. Kepekaan terhadap kritik

Ini adalah kebenaran universal, tidak ada seorang pun yang menyukai kritik. Namun, bagi sebagian orang, kritikan sekecil apa pun dapat terasa seperti serangan pribadi yang intens.

Orang-orang semacam itu sangat peka terhadap berbagai macam kritik dan biasanya mengartikannya sebagai ancaman besar.

Inilah ciri umum dari mereka yang kerap menggiring persoalan sepele menjadi besar. Sensitivitas terhadap kritikan biasanya timbul akibat rasa takut akan penilaian negatif atau ketidaksetujuan.

Sebaliknya dari melihatnya sebagai masukan yang membantu, mereka menafsirkannya sebagai serangan langsung terhadap martabat dirinya.

Kesadaran yang semakin tajam bisa menyebabkan kondisi normal terlihat jauh lebih berat dari kenyataannya.

Sebagai contoh, anjuran kecil tentang peningkatan bisa diperbesar hingga berubah menjadi kritikan tajam mengenai kapabilitas mereka.


2. Mengatasi perasaan khawatir

Inilah ciri khas dari orang-orang yang suka memper besar-membesar kan persoalan kecil; mereka selalu menduga-duga skenario terburuk, termasuk untuk perkara-perkara yang sebenarnya sangat ringan dan tak berarti.

Keadaan yang selalu penuh ketakutan ini bisa menyebabkan hidup menjadi sangat stres.


3. Keinginan untuk mengendalikan

Pernahkah Anda merasa sangat ingin memegang kendali penuh atas semua hal dalam hidup Anda, sampai pada urusan sepele?

Hasrat untuk mengontrol ini merupakan ciri khas lain yang sering muncul pada mereka yang membesar-besarkan masalah sepele.

Untuk individu semacam itu, perubahan ataupun hambatan kecil dan tak terduga pun bisa dirasakan seolah-olah menjadi malapetaka besar.

Yang menjadi permasalahan bukanlah masalah itu sendiri, melainkan kehilangan kontrol terhadap kondisi tersebut.

Seringkali mereka berpikir bahwa apabila tak cemas dan memegang kendali atas segala sesuatu yang detail, hidup mereka bakal runtuh.

Ketakutan yang mendalam ini dapat menyebabkan mereka membesar-besarkan masalah kecil sebagai cara untuk mempertahankan kendali.


4. Rendahnya harga diri

Harga diri yang rendah merupakan sifat lain yang sering terlihat pada individu yang cenderung membesar-besarkan masalah kecil.

Bisa jadi mereka merasa kurang berkualitas atau tak bernilai, sehingga cenderung memikirkan dan mengkhawatirkannya secara berlebihan untuk setiap detail sekecil apapun.

Dalam sebuah penelitian, para peneliti menemukan hubungan yang kuat antara harga diri yang rendah dan ancaman yang dirasakan.

Studi itu menunjukkan bahwa orang-orang dengan rasa diri rendah lebih mungkin melihat persoalan-persoalan kecil bahkan sebagai tantangan besar, sehingga membuat mereka merespons dengan cara yang berlebihan dan tak sesuai.

Untuk beberapa individu, bahkan komentar yang tidak disengaja atau kesalahan ringan bisa menggugah rasa keragu-raguan dan ketakutan akan kritik diri.

Mereka bisa jadi mengeksaserbasi kondisi ini sebagai refleksi dari keresahan dan ketidakamanan internal mereka.

Memahami karakteristik tersebut bisa membuat kita lebih simpatetik dan dukungan ketika bertemu dengan tipe orang seperti itu.

Ini tidak berarti menyepelekan ketakutan mereka, melainkan memberikan jaminan serta meningkatkan rasa percaya diri mereka.


5. Perfeksionisme

Perfeksionisme kerap dipuji, namun hal tersebut bisa mengakibatkan hidup diisi dengan tekanan berlebihan yang tak diperlukan.

Mengejar kesempurnaan tanpa henti bisa menyebabkan seseorang menjadi terlalu keras pada dirinya sendiri serta orang di sekitarnya, sehingga mengangkat hal-hal yang remeh sampai ke tingkatan yang tidak perlu.

Mereka bisa jadi sangat memikirkan kesalahan-kesalahan sepele pada laporan atau sedikit hambatan di tengah proyek, menjadikannya seperti bencana yang tak tertahankan.

Mengenali karakteristik tersebut memungkinkan kita untuk bersimpati terhadap tantangan yang dihadapi oleh mereka dan menawarkan bantuan ketika dibutuhkan.


6. Takut berpuas diri

Bisa jadi hal ini bertentangan dengan apa yang kita rasakan, namun ada kalanya seseorang menggemborkan suatu masalah lantaran khawatir akan merasa cukup puas dengan keadaan saat itu.

mereka cemas bahwa apabila mereka tidak menanggapi dengan tegas mengenai hal-hal sepele, kemungkinan besar akan berakhir dalam sikap yang terlampau longgar atau sembrono.

Untuk individu seperti itu, respons yang melampaui batas bisa jadi adalah cara bagi mereka untuk tetap siap dan aktif dalam mengantisipasi situasi.

Walaupun berhati-hati dan proaktif adalah hal yang baik, tetapi membuat-membesar masalah sepele bisa menyebabkan stres serta ketidaknyamanan secara berlebihan.

Hal utama adalah mencari keseimbangan di antara menjaga kontrol atas situasi sambil tak membolehkan hal-hal remeh berubah jadi lebih besar daripada ukuran sebenarnya.

Memahami tingkah laku tersebut bisa memungkinkan kita mendekati orang-orang itu dengan empati dan membantunya mencari metode alternatif yang lebih sehat untuk tetap waspada tanpa mengalami tekanan berlebihan.


7. Kesulitan melepaskan

Karakteristik terakhir ialah kesulitan untuk mengingat kembali perihal perkara-perkara sepele. Beberapa individu lebih condong menimbun hal-hal remeh tersebut, memikirkannya berkepanjangan, lalu menjadikannya semakin besar dari ukuran yang sebenarnya.

Orang-orang ini menolak gagasan untuk sekadar melepaskan masalah-masalah kecil, yang pada gilirannya membuat masalah-masalah tersebut tampak lebih besar dalam pikiran mereka.

Mengenali karakteristik tersebut bisa memperkaya ketahanan dan belas kasihan kita dalam menghadapi orang-orang semacam itu, mendorong mereka untuk mencapai kestabilan dan solusi.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *