Mobil dengan transmisi otomatis atau yang sering disebut juga sebagai transmisi matik sekarang menjadi favorit bagi banyak orang dikarenakan kemudahan penggunaannya. Karena tipe kendaraan seperti itu tidak lagi memerlukan penekanan pada pedal kopling ataupun pemindahan gigi perseneling, cukup gunakan pedal gas dan rem saja. Sangat sederhana dan praktis.
Tapi jangan salah, mobil bertransmisi manual masih ternyata masih punya banyak penggemar. Dan ini bukan tanpa alasan. Sebab ada beberapa kondisi di mana mobil manual justru lebih bisa diandalkan dibanding mobil matik.
Berikut ini adalah beberapa kesempatan ketika Anda akan mengingat kembali mobil manual.
1. Saat melintas di tanjakan curam
Jika Anda sering melintasi jalur berbukit atau lereng terjal, kendaraan manual tentu memiliki keuntungan tersendiri. Menggunakan mobil tipe ini memungkinkan Anda menyesuaikan daya dan kecepatan secara lebih bebas menggunakan persneling yang tepat. Sebagai contoh, transmisi pada posisi 1 atau 2 dapat digunakan saat mendaki untuk menjaga laju tetap stabil tanpa menyebabkan mesin panas berlebihan.
Sementara saat turunan, kamu bisa pakai engine brake dengan menahan gigi rendah tanpa perlu injak rem terus-menerus. Ini bikin kampas rem lebih awet dan mencegah risiko rem blong. Di mobil matik, kontrol seperti ini lebih terbatas, kecuali pada model tertentu yang punya mode L atau S.
2. Ketika melintasi jalan yang berlumpur
Off-roading pakai mobil manual? Banyak yang pilih ini karena transmisi manual lebih tahan banting dan tangguh saat melintasi jalan berbatu, lumpur, atau pasir. Kontrol tenaga yang langsung ke roda memungkinkan kamu lebih mudah menyesuaikan diri dengan kondisi jalan yang berubah-ubah.
Selain itu, mobil manual juga lebih “responsif” saat dibutuhkan torsi besar di kecepatan rendah, misalnya saat harus nanjak di jalur licin. Pengemudi bisa langsung pilih gigi rendah dan menjaga putaran mesin tetap stabil. Mobil matik bisa saja selip karena perpindahan gigi tidak secepat yang dibutuhkan.
3. Ketika menggunakan bahan bakar terlihat lebih boros
Jika sang sopir telah terbiasa, mobil dengan transmisi manual dapat lebih irit bensin daripada yang bertransmisi otomatis. Ini karena Anda mampu menyesuaikan pergantian perseneling dan putaran mesin secara manual untuk menjaga efisiensi. Sebagai contoh, ganti gigi ketika kecepatan mesin masih rendah dan hindari akselerasi tiba-tiba.
Mobil matik modern memang sudah banyak yang irit, tapi dalam kondisi jalan macet atau stop-and-go, mobil manual tetap bisa jadi pilihan hemat BBM, apalagi untuk pemakaian jarak jauh yang stabil.
4. Saat transmisi bermasalah
Pada situasi mendesak, mobil transmisi manual jadi lebih mudah dikendalikan bila ada gangguan. Sebagai contoh, ketika aki mati atau pemstarter rusak, mobil bertransmisi manual tetap dapat distarter menggunakan metode mendorong (push start). Dorong saja mobil sambil memasukkan perseneling ke gigi dua lalu pelankan pelepasan kopling, maka mesin akan menyala lagi.
Sebaliknya, mobil matik umumnya tidak bisa didorong untuk starter karena sistem transmisinya mengandalkan tekanan hidrolik dari mesin yang menyala. Jadi, kalau aki mati, opsinya cuma panggil bantuan atau ganti aki langsung.
Oleh karena itu, walaupun mobil matic lebih mudah digunakan, mobil manual memiliki berbagai keuntungan dalam banyak situasi. Baik itu medan menanjak, jalanan off-road, irit bahan bakar, atau bahkan pada kondisi darurat, mobil manual tetap dapat dihandalkan. Oleh sebab itu, bagi Anda yang menyukai tantangan dan menginginkan kendali total ketika mengemudi, memilih mobil manual masih menjadi opsi yang patut dipertimbangkan!