Inilah Rahasia di Balik Peningkatan Cepat Sepak Bola Uzbekistan


Kesuksesan Uzbekistan memenangkan Piala Asia U-17 2025 merupakan kelanjutan dari serangkaian pencapaian luar biasa dalam dunia sepak bola negara yang kurang dihuni oleh lahan subur tersebut dalam beberapa tahun belakangan ini.

Bulan dan jutaan bintang yang bersinar di atas Stadion King Fahd, Taif, pada malam 20 April 2025 menyaksikan kehebatan tim nasional sepak bola U-17 dari Uzbekistan ketika mereka berhasil menumbangkan tuan rumah Arab Saudi dengan hasil akhir 2-0, walaupun harus bertanding hanya dengan sebelas pemain saja.

Ini adalah posisi runner-up Uzbekistan pada Piala Asia U-17 yang berlangsung tahun 2012 dan sekali lagi membuktikan bahwa negara tersebut semakin masuk ke dalam jajaran elit sepak bola di benua Asia.

Sebelum bermain di Arab Saudi, Uzbekistan menciptakan kejutan di Piala Dunia U-17 2023 yang diselenggarakan di Indonesia.

Mereka seri 2-2 melawan Spanyol pada fase grup, mengeliminasi Inggris 1-0 di babak enam belas besar, dan baru dikalahkan 0-1 oleh Prancis di babak delapan besar.

Di tahun yang sama, Uzbekistan memenangkan Piala Asia U-20, namun mereka hanya tereliminasi setelah pertandingan adu penalti menghadapi Korea Selatan pada babak perempatfinal turnamen 2025.

Di tingkat U-23, Uzbekistan sudah berhasil masuk ke babak semifinal selama empat tahun beruntun mulai 2018, pernah memenangi gelar satu kali pada tahun 2018 dan menjadi
runner-up
dua kali (2022, 2024).

Paris 2024 menjadi kali pertama dalam sejarah di mana wakil dari Asia Tengah ikut serta dalam ajang Olimpiade.

Uzbekistan saat ini juga mempunyai kesempatan luar biasa untuk ikut serta dalam Piala Dunia untuk kali pertamanya.

Dalam klasemen Grup A putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, mereka berada di posisi kedua dengan 17 poin, unggul empat poin dari Uni Emirat Arab (UEA) dengan dua pertandingan tersisa.

Pertandingan lawan UEA pada tanggal 5 Juni nanti hanya memerlukan satu poin saja yang bisa membawa Timur Kapadze dan krunya menciptakan hal baru dalam catatan sepak bola Uzbekistan.

Melihat kembali kemajuan sepak bola Uzbekistan, berbagai pertanyaan bermunculan mengenai cara negara ini bisa meningkat dari peringkat 96 FIFA pada tahun 2018 hingga saat ini menempati posisi ke-57 dan tetap sukses bersaing di tingkat tim Asia.

Mari kita simak kisah singkat tentang Abdukodir Khusanov, pemain berusia 21 tahun yang berasal dari Tashkent, Uzbekistan.

Pada tanggal 20 Januari 2025, Manchester City membuat kejutan besar dengan pengumuman resmi terkait kesepakatan senilai 40 juta euro atau setara dengan kira-kira Rp774 miliar untuk mendapatkan tanda tangan pemain baru, Abdukodir Khusanov, dari tim Liga Prancis, Lens.

Dengan masa kontrak selama 4,5 tahun, Khusanov segera membuat penampilan perdana di Liga Inggris lima hari setelahnya saat menghadapi Chelsea.

Tidak membutuhkan banyak waktu, pada tanggal 8 Februari 2025, ia mencetak gol perdananya bagi Manchester City di ajang Piala FA saat melakukan debut dengan hasil kemenangan away 2-1 melawan Leyton Orient.

Pemain bertahan lahir pada tahun 2004 tersebut secara mengejutkan mendadak naik ke level dunia, padahal setengah tahun yang lalu ia masih bermain melawan Vietnam dalam babak grup Piala Asia U-23 2024.

” Mimpi setiap pemain sepak bola di Uzbekistan beberapa tahun silam,” demikian ditulis Sports.uz merujuk pada pernyataan wartawan asal Uzbekistan, Suhrob Xolbekov.

“Khusanov menahan tawanya terhadap sepak bola Uzbekistan,” tambahnya.

Abdukodi Khusanov memimpin jalan bagi para pesepakbola Uzbekistan menuju liga-liga teratas Eropa, sambil pula membuktikan dampak positif dari sebuah dasawarsa peningkatan dalam pembinaan sepak bola muda negerinya.

Berdasarkan laporan koran Inggris Sports Gazette, perkembangan sepak bola di Uzbekistan sekarang ini disebabkan oleh lima alasan utama.

Yang pertama adalah mendirikan sistem pengembangan pemain, diikuti dengan meningkatkan sarana dan prasarana, memperkuat liga dalam negeri, dan yang terakhir yaitu melibatkannya pelatih asing beserta kolaborasi antar negara.

Akhirnya, para pemain diperbolehkan untuk turun lapangan sejak masih muda melalui partisipasi rutin mereka dalam kompetisi internasional.

Untuk mempersiapkan diri menuju Olimpiade 2024, Federasi Sepak Bola Uzbekistan telah membentuk Klub Olimpiode Tashkent pada tahun 2021. Tujuannya adalah menarik dan melibatkan para pemain muda U-23 yang berkualitas dalam kompetisi nasional.

Mereka memang berhasil mencapai Prancis, tempat Uzbekistan hanya kalah dengan margin sangat dekat dari Spanyol (1-2) serta Mesir (0-1), kemudian menyeimbangkan permainan 1-1 melawan Republik Dominika.

Uzbekistan sudah banyak mengeluarkan dana untuk pembangunan infrastruktur, termasuk mendirikan lapangan sepak bola yang canggih, stadion bertaraf global, serta mensyaratkan tim harus punya sekolah calon pemain junior.

Tempat Khusanov melatih, Bunyodkor, merupakan contoh utama.

Tim yang di dukung oleh Gulnara Karimova, anak dari mantan presiden Islam Karimov, sudah menginvestasikan puluhan juta dolar dalam pengembangan infrastrukturnya.

Efek baiknya adalah berhasil menggaet pemain-pemain terbaik dari seluruh negara dengan populasi sekitar 32 juta jiwa itu.

Di luar Khusanov, Uzbekistan juga mengantongi sejumlah talenta muda di bawah kategori U-23, seperti Abbosbek Fayzullaev dari klub Rusia CSKA Moscow dan Khojimat Erkinov di Al Wahda, UEA, guna tetap menjaga kedudukannya di pentas Asia.

Kesuksesan pada tingkat pemain muda tentunya tidak selalu menjamin keberhasilan di puncak, namun ini mengindikasikan bahwa Uzbekistan berhasil menjaga sumber daya talenta yang konsisten agar bisa terus bertanding dan melanjutkan warisan tersebut.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *