Profil Febriany Eddy: Dari CEO Vale Indonesia hingga Menjadi Pengawas Danantara

Presiden Direktur sekaligus Chief Executive Officer (CEO) PT Vale Indonesia Tbk (INCO), Febriany Eddy, secara resmi mengundurkan diri dari posisinya. Penghentian tugas Febriany ini telah disampaikan oleh Chief of CEO Office and Corporate Secretary Vale Indonesia, Wiwik Wahyuni.

Mengacu pada pernyataan Wiwik, Febriany keluar dari Vale karena sudah dilantik menjadi Direktur di PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) (BKI). BKI merupakan badan usaha milik negara (BUMN) yang menawarkan pelayanan penilaian serta kepastian secara mandiri. Di bulan Maret tahun 2025, BKI dipilih sebagai
induk
Dari unit operasional dalam badan pengelola investasi yaitu Holding Danantara.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, terdapat larangan rangkap jabatan bagi anggota Direksi di badan usaha milik negara (BUMN). Selain itu, ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan juga mengatur larangan bagi anggota direksi untuk melanjutkan jabatan mereka jika bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

“Pernyataan tersebut ditegaskan lagi melalui surat penutupan masa tugas yang dikirimkan oleh Febriany Eddy ke Vale,” ungkap Wiwik pada pengungkapan publik di Bursa Efek Indonesia, Kamis (24/4).

Pada Senin (24/3), selain menjabat sebagai Direktur BKI, Danantara juga menyatakan penetapan Febriany sebagai Managing Director Danantara yang beroperasi di bawah divisi Operasional, dipimpin oleh Dony Oskaria.

Direktur sekaligus Chief Sustainability and Corporate Affairs Officer Vale Indonesia, Bernardus Irmanto, menyatakan perusahaan baru mengetahui informasi ini melalui pemberitaan publik. Ia mengatakan penghargaan ini tidak hanya ditujukan kepada Febriany Eddy secara pribadi, tetapi juga mencerminkan kepercayaan terhadap integritas dan kapabilitas yang telah dibangun bersama seluruh tim di PT Vale Indonesia Tbk.

Sebagai sebuah perusahaan publik, Vale Indonesia akan mengikuti langkah-langkah tersebut sesuai dengan standar tata kelola yang ada. Setiap tahap proses akan dilaksanakan berdasarkan aturan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pedoman pasar modal, serta sistem internal perusahaan secara profesional dan jujur terbuka.

Profildari Febriany Eddy MantanCEOValeIndonesia

Menurut situs web resmi Vale Indonesia, Febriany Eddy memiliki pengalaman lebih dari 18 tahun dalam bidang keuangan dan pertambangan. Dia mulai bergabung dengan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) pada tahun 2013 sebagai direktur.

Sejak tahun 2019, dia menjalankan tugas sebagai Wakil Direktur Eksekutif yang bertanggung jawab dalam mengatur serta membuat keputusan strategis bagi perusahaan. Sebelum ini, posisi sebenarnya ditempatkannya di Kantor Regional Vale Base Metal Asia-Pasifik dan Afrika di Brisbane, Australia, dimana dia memiliki wewenang untuk memimpin operasi di Indonesia, Jepun, China, Taiwan, dan juga benua Afrika.

Dia pernah bertugas sebagai Manajer Pengawasan Pembiayaan Proyek dan Evaluasi Keuangan di PT Vale dengan durasi tiga tahun, serta fokus pada peningkatan efisiensi biaya dan struktur pembiayaan proyek.

Sebelum bergabung dengan Vale, Febriany memiliki pengalaman di PricewaterhouseCoopers (PwC) di Jakarta dan Amsterdam. Ia juga terlibat dalam berbagai proyek internasional terkait uji tuntas keuangan.

Secara pendidikan, dia mendapatkan gelar MBA dari Sekolah Manajemen UCLA Anderson dan National University of Singapore, serta lulus sebagai Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia. Di samping itu, dia juga memiliki sertifikat akuntan publik baik di Indonesia maupun Australia.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *