Besarnya kontroversi terjadi kira-kira 24 jam sebelum pertandingan final Copa del Rey yang mempertemukan Barcelona melawan Real Madrid.
Pertandingan final Copa del Rey musim 2024-2025 antara El Clasico akan diselenggarakan di Stadion La Cartuja, yang berlokasi di Sevilla, pada hari Sabtu (26/4/2025).
Tetapi, hampir saat-saat terakhir sebelum kickoff, Madrid mengajukan permohonan untuk menggantikan sang wasit.
Orang yang dipilih sebagai wasit untuk laga tersebut adalah Ricardo De Burgos Bengoetxea.
Madrid khawatir bahwa memilih Bengoetxea akan berdampak negatif bagi mereka.
Los Blancos sampai membuat video di Real Madrid TV yang menyoroti rekor Bengoetxea.
Saat diarsiteki oleh Bengoetxea, Real Madrid dikatakan cuma meraih kemenangan dalam 64% laga.
Sebaliknya, tingkat keberhasilan Barcelona pada pertandingan yang dipimpin oleh Bengoetxea tercatat sebesar 81%.
Real Madrid TV hingga mengklaim bahwa Bengoetxea belum pernah menyelenggarakan final dalam kompetisi internasional meskipun dirinya telah terdaftar sebagai wasit FIFA sejak tahun 2018.
Namun, dengan tambahan Copa del Rey musim ini, Bengoetxea telah dipilih sebanyak tiga kali untuk memimpin pertandingan final yang melibatkan Real Madrid dan Barcelona.
Dia sebelumnya berpartisipasi dalam pertandingan terakhir Supercopa de Espana tahun 2017 dan 2023.
Real Madrid memenangkan agregat dengan skor 5-1 di tahun 2017 namun kalah dengan angka 1-3 dari Barcelona pada tahun 2023.
Sebegitunya protes Real Madrid terkait penetapan Bengoetxea, tim tersebut mendeklarasikan boikot dari konferensi pers sebelum laga yang semestinya diisi oleh pelatih Carlo Ancelotti serta gelandang Luka Modric.
Mengacu pada informasi dari media Spanyol, Madrid berpotensi untuk menghindari pertandingan final tersebut dengan enggan hadir di Stadion La Cartuja.
Kondisi semakin memanas ketika Bengoetxea sampai mengalami air mata selama konferensi pers pribadinya pada hari Jumat, 25 April 2025.
Karena tekanan dari Madrid, Bengoetxea mengaku anaknya sampai dirundung di sekolah.
“Bila buah hatimu pergi ke sekolah lalu diomongin sama teman-temannya kalau bapaknya itu pencuri, sampai akhirnya ia kembali kerumah dengan berlinangan air mata, pastinya sangat menyakitkan,” ungkap Bengoetxea.
Selalu upayakan untuk mendidik putra saya, jelaskan padanya jika sang bapak adalah seorang yang jujur dan pernah melakukan kesalahan layaknya manusia pada umumnya.
Hari ketika saya pergi dari sini, saya berharap putra saya akan merasa bangga pada bapaknya serta pekerjaan sebagai hakim lapangan yang sudah menyumbangkan banyak manfaat bagi kami.
Asosiasi sepak bola Spanyol tak memedulikan keluhan Real Madrid tersebut.
Melalui presidenannya, Rafael Louzan, RFEF menyatakan bahwa mereka tidak berniat untuk menukar wasit tersebut.
Masalahnya ada di bidang keahlian Komite Wasit. Federasi bekerja dengan mandiri dan tak dapat dibujuk oleh pihak eksternal.
“Untuk sekarang, situasinya seperti ini. Saya tidak punya waktu membaca pernyataan Real Madrid.”
Sudah kami siapkan segalanya untuk pertandingan nanti, kita bakal menyaksikan laga seru. Tak ada lagi yang perlu aku sebutkan.